-
Pikiran yang destruktif.
Ya Tuhan, berikanlah hujan yang besar, guntur yang kuat, agar gedung ujian atapnya roboh, ruangan kelas banjir, gardu listrik depan meledak sehingga ujian dibatalkan. -
Merasa pintar tapi belum PD (percaya diri).
Ya Tuhan, mudah-mudahan gurunya memberikan ujian yang luar biasa susahnya, sehingga tidak ada seorang pun yang mampu mengerjakannya. Dan buatlah agar semua mengulang tahun depan, sehingga saya sudah lebih siap. -
Merasa pintar, parsial, dan oportunis.
Ya Tuhan, buatlah soal ujian yang keluar hanya yang saya pelajari saja. Saya belum sempat baca semua bahan. -
Menjadi pesimis.
Ya Tuhan, buatlah teman-teman lain tidak bisa mengerjakan soalnya karena saya tidak mungkin meminta agar kepintaran saya ditambah oleh-Mu, ya Tuhan. (Sadar akan kemampuan diri.) -
Mengharapkan yang tidak baik pada orang lain.
Ya Tuhan, berikanlah sifat pelupa pada guruku kali ini saja, agar dia lupa kalau hari ini ujian. -
Murid cerdik.
Pagi-pagi berangkat ke puskesmas, pakai jaket tebal dan syal penutup leher. Tak lupa bekas kerokan ditonjolkan. "Dok, minta surat izin sakit 3 hari karena batuk dan demam." Kemudian dipakai untuk mengurus ujian susulan. (Tapi, saat ujian susulan, gurunya memberikan soal yang lebih sulit.)
Doa Peserta Ujian Akhir
X dan Y
Ayah: Lho, gurumu menyuruhmu menemukannya?
Ayah: Ayah heran, sejak ayah duduk di bangku SD sampai sekarang, X dan Y masih belum ditemukan!
Mana Telurnya ?????
Soni adalah anak yang terkenal cerdik. Namun, dia cenderung nakal.
Suatu ketika, guru bahasa Indonesianya memberi tes mendadak. Soni yang
dari tadi menjahili teman sebangkunya, mendapat kesempatan dites pada
urutan pertama.
Guru : Soni, silakan buat satu kalimat menggunakan kata `telur`!
Karena dari tadi dia tidak memerhatikan, maka dia gelagapan menjawab
pertanyaan yang dilontarkan.
Soni : Ya, Bu. "Saya memakan sepotong kue tadi pagi."
Guru : Lho, mana `telur`-nya!
Soni: Di dalam kue, Pak.
Sumber
Robot Detektor Kebohongan
Maman adalah seorang genius, profesor pintar yang berhasil menciptakan
sebuah robot canggih, yang memiliki kemampuan mendeteksi kebohongan
apapun yang dikatakan oleh manusia. Si Robot akan menampar siapapun yang
mengucapkan kebohongan. Dengan bangga, Maman membawa robot itu kerumah
untuk dipamerkan pada anak dan istrinya. Maman menunggu anaknya
pulang untuk memperlihatkan hasil karyanya yang tercanggih itu.
Tetapi, anaknya tak kunjung pulang. Setelah sekian lama, baru sore hari lah si anak pulang.
"Asep, kamu dari mana? kok jam segini baru pulang” tanya si Maman
"Ada pelajaran tambahan pap" jawab Asep, sang anak.
*PLAK!!!* Sang Robot menampar si anak dengan keras.
"Asep, ini adalah robot ciptaan papap, dia akan menampar siapapun yang
berbohong! Sekarang katakan dengan jujur, kenapa kamu pulang telat ??!"
"Maaf pap.... aku habis menonton film di rumah teman"
"Film apa?"
"Film Komedi pap"
*PLAK!!!*
"Ayo katakan dengan jujur film apa ??"
“Maaf pap… saya menonton film porno", jawab Asep sang anak sambil menunduk.
Mendengar jawaban Asep, Maman seketika marah. Matanya melotot. Sambil menunjuk-nunjuk, Maman berkata :
"Kamu ini yah... Kecil-kecil udah punya kelakuan kayak gitu? Kalo besar
itu kamu mau jadi apa???! Kurang ajar kamu ya… bikin malu papap ajah."
"Perbuatan yang benar-benar memalukan!!! papap waktu seumuran kamu gak pernah senakal kamu tau !!!"
*PLAK* Maman sang profesor di tampar keras oleh si Robot.
Seketika, suasana rumah hening beberapa saat.
Istri Maman, yang sedari tadi mendengarkan kejadian tersebut keluar
kamar dan langsung berkata : "Abang ini gimana sih??? Sama saja
kelakuannya kayak anaknya! Buah Apel gak pernah jatuh jauh dari
pohonnya kan? Inget Bang, bagaimanapun, Asep itu anak Abang, jadi...."
*PLAK* Si robot menampar istri Maman sebelum dia sempat menyelesaikan kata-katanya
Dan, seketika suasana rumah hening.... heninggggggggggg begitu lama.
Anak Nakal dan Nenek
Suatu pagi, seorang anak lelaki kecil keluar dari kamarnya dan bertanya pada neneknya,
"Nek, mana Papa dan Mama?"
"Mereka masih di dalam kamar cu.", jawab neneknya.
Anak itu tertawa, kemudian sarapan sendirian lalu pergi bermain.
Ketika pulang, hari sudah siang. Si anak lelaki itu bertanya lagi pada neneknya,
"Nek, di mana Papa dan Mama ?"
"Mereka masih di dalam kamar cu.", jawab singkat neneknya.
Anak itu tertawa geli, lalu menghabiskan makan siangnya dan pergi bermain lagi.
Malam harinya si anak baru pulang untuk makan malam. Sebelum makan si anak itu bertanya lagi pada neneknya.
"Nek, mana Papa dan Mama ?"
"Dari tadi pagi mereka masih dikamar, cu", kembali neneknya menjawab.
Anak itu kembali tertawa geli.
"Kenapa sih kamu ketawa-ketawa?", tanya neneknya keheranan.
Si anak menjawab :
"Semalam kan papa masuk kamarku, minta gel pelembab kulit, tapi saya kasih lem super glue..."
Sumber