Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

“PEMANFAATAN POHON KETAPANG ATAU TERMINALIA CATAPPA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF TERBARUKAN”

“PEMANFAATAN POHON KETAPANG ATAU TERMINALIA CATAPPA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF TERBARUKAN”



ABSTRAK : Pemanfaatan pohon ketapang sebagai sumber energi listrik nabati merupakan suatu inovasi baru dalam mengasilkan energi listrik. Energi listrik dari pohon ini tentunya tidak akan habis karena dalam melakukan aktifitasnya, pohon tersebut melibatkan elektron – elektron yang terus mengalir sehingga peneliti ingin memanfaatkan perpindahan elektron didalam tumbuhan menjadi sumber energi listrik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, pemanfaatan pergerakan elektron inilah yang dimanfaatkan untuk diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan dua elektroda yang berbeda yaitu seng (Zn) dan tembaga (Cu) yang menghasilkan 0,95 Volt. Hasil tegangan yang dikeluarkan ini nantinya masih dalam proses pengembangan. Rumusan masalah dalam karya tulis ini antara lain (1) Bagaimanakah perbedaan tegangan yang dihasilkan antara pohon ketapang dengan beberapa pohon uji; (2) Apakah faktor - faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh pohon ketapang;. Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ini yakni (1) Agar dapat mengetahui perbedaan tegangan yang dihasilkan antara pohon ketapang dengan beberapa pohon uji; (2) Agar dapat mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh pohon ketapang. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan: (1) Tegangan yang dihasilkan oleh pohon ketapang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa pohon uji yaitu sebesar 0,93 Volt; (2)Faktor – Faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh pohon ketapang adalah bahan elektroda yang digunakan, kedalaman elektroda, diameter batang dan juga cahaya matahari.
Kata Kunci : Pemanfaatan; pohon ketapang; energi alternatif

Perbedaan tegangan yang dihasilkan antara pohon ketapang dengan beberapa pohon uji
Hasil percobaan dan pengukuran pada beberapa jenis pohon menggunakan dua elektroda yang berbeda yaitu Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dan diukur dengan menggunakan Voltmeter DC adalah sebagai berikut :
No.
Nama Pohon
Kedalaman elektroda (cm)
Tegangan yang dihasilkan (Volt)
1.
Ketapang
7
0,93
2.
Sono Keling
7
0,7
3.
Jati
7
0,88
4.
Pepaya
7
0,65
5.
Waru
7
0,7
6.
Glodok tiang
7
0,7
7.
Kelor
7
0,7
8.
Palem
7
0,8
9.
Tiara
7
0,6
10.
Pisang
7
0,6

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan jika setiap pohon dapat menghasilkan tegangan listrik. Hal ini karena setiap pohon mempunyai zat hijau daun atau klorofil dan melakukan proses metabolisme yang melibatkan aktifitas elektron. Hal inilah yang harus bisa dimanfaatkan menjadi listrik nabati. Pohon ketapang dari hasil data diatas menghasilkan tegangan yang paling besar dengan kedalaman elektroda yang sama dibadingkan dengan pohon lainnya yaitu sebesar 0,93 Volt. Hal ini dikarenakan pada pohon ketapang mempunyai batang yang besar dengan jaringan floem dan xilem yang terdapat pada bagian kulit luar yang tebal sehingga banyak terjadi aktifitas pergerakan elektron. Selain itu, pohon ketapang mempunyai daun yang lebat dan lebar serta akar yang besar dan dalam sehingga memepermudah dalam proses metabolisme tumbuhan tersebut yang melibatkan aktifitas elektron.
Pengembangan sumber energy alternative terbarukan dari pohon ini tentunya akan bermanfaat jika dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga masyarakat juga tidak akan menebang pohon jika mengetahui pohon tersebut dapat menghasilkan listrik. Diharapkan dengan demikian akan semakin banyak orang yang menanam pohon sehingga bumi akan tetap hijau dan juga dapat dijadikan sebagai sumber energi listrik. Hal ini harus dapat digali dan  dikembangkan lagi, dengan Indonesia sebagai Negara tropis yang mempunyai hutan yang luas dan pohon tumbuh dengan baik, tentunya hal ini sangat berpeluang untuk di masa yang akan datang.
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Tegangan Yang Dikeluarkan Oleh Pohon Ketapang
  •   Bahan Elektroda yang digunakan
Pohon yang digunakan adalah pohon ketapang, elektroda ditancapkan dengan kedalaman yang sama sehingga menghasilkan data sebagai berikut :
No.
Elektroda Positif
Elektroda negatif
Tegangan yang dihasilkan (Volt)
1.
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
0,93
2.
Tembaga (Cu)
Besi (Fe)
0,6
3.
Besi (Fe)
Seng (Zn)
0,46
           





Dari data diatas dapat dilihat jika elektroda yang paling baik digunakan adalah tembaga dengan seng yaitu 0,93 Volt. Hal ini dikarenakan tembaga sebagai kutub positif kekurangan elektron sehingga elektron mengalir dari negatif yaitu seng ke positif tembaga. Sehingga menghasilkan listrik dari kutub positif ke kutub negatif dikarenakan perbedaan muatan antara seng dan tembaga tersebut. Sehingga semakin baik dan murni bahan yang digunakan maka akan semakin besar pula tegangan yang dihasilkan.
  •  Kedalaman Elektroda yang ditancapkan
Untuk mengetahui pengaruh dari kedalaman elektroda yang ditancapkan, elektroda yang digunakan adalah tembaga dan seng yang disusun berdekatan tetapi dengan kedalaman yang berbeda. Dengan hasil sebagai berikut :
No.
Kedalam elektroda yang ditancapkan (cm)
Tegangan yang dihasilkan (Volt)
1.
1
0,7
2.
2
0,73
3.
3
0,76
4.
4
0,8
5.
5
0,83
6.
6
0,87
7.
7
0,93
Dari data diatas dapat dilihat jika pada saat menancapakan elektroda tidak terlalu dalam yaitu 1 cm hanya akan menghasilkan tegangan yang tidak terlalu besar yaitu 0,7 Volt. Tetapi apabila di tancapkan dengan kedalaman yang cukup dalam sampai hampir seluruh bagian elektroda masuk yaitu 0,7 cm maka akan menghasilkan tegangan yang besar dibandingkan sebelumnya yaitu 0,93 Volt. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan jika semakin dalam elektroda yang ditancapkan maka akan menghasilkan tegangan yang semakin besar. Hal ini dikarenakan semakin banyak elektron yang mengalir dan berpindah dari elektroda tembaga dan juga seng dengan semakin banyaknya bagian elektroda yang bereaksi dengan batang pohon tersebut.
  •  Jarak antar elektroda
Untuk mengetahui pengaruh dari jarak antar elektroda, peneliti melakukan beberapa percobaan dengan menggunakan seng dan tembaga sebagai elektroda kemudian diatur dengan jarak yang berbeda ini. Berikut adalah hasil pengukuran :
No.
Jarak antara elektroda (cm)
Tegangan yang dihasilkan (Volt)
1.
1
0,93
2.
25
0,8
3.
50
0,71
4.
75
0,62
5
100
0,5
Dari data diatas jarak antar elektroda yang berdekatan yaitu 1 cm menghasilkan tegangan yang lebih besar dindingkan dengan jarak yang jauh yaitu 100 cm g menghasilkan tegangan 0,5. Sehingga dapat disimpulkan jika semakin dekat elektroda yang ditancapkan maka semakin besar tegangan yang diperoleh. Tetapi jangan sampai terjadi sentuhan antara dua elektroda tersebut karena apabila hal itu terjadi, tidak akan menghasilkan tegangan. Jarak yang semakin dekat ini akan memperkecil hambatan dari aliran elektron sehingga tegangan yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan jarak antar elektroda yang jauh sehingga hambatan mengalirnya elektron juga semakin besar mengakibatkan semakin kecil tegangan yang dihasilkan.
  • Diameter batang dan cahaya matahari
Untuk mengetahui pengaruh dari besarnya diameter pohon dengan tegangan yang dihasilkan serta pengaruh adanya cahaya matahari, peneliti menggunkan lima pohon ketapang yang berbeda diameter batang serta berada di beberapa tempat yang berbeda. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh dari cahaya matahari, peneliti melakukan percobaan pada saat siang hari, dan juga pada waktu malam hari. Berikut hasil pengukurannnya :

No.
Diameter Pohon Ketapang (cm)
Tegangan pada saat Matahari Cerah (Volt)
Tegangan pada saat Malam hari (Volt)
1.
5
0,7
0,67
2.
9
0,82
0,77
3.
16
0,89
0,84
4.
21
0,91
0,87
5.
27
0,93
0,91

Dari data diatas kita dapat mengetahui jika diameter pohon berpengaruh terhadap besarnya tegangan yang dihasilkan untuk pohon yang diameternya kecil yaitu 5 cm menghasilkan tegangan 0,7 Volt sedangkan untuh pohon dengan diameter besar menghasilkan tegangan 0,93 Volt. Begitu pula dengan adanya cahaya matahari. Ketika siang hari tegangan yang dihasilkan oleh pohon yang besar bisa mencapai 0,93 Volt sedangkan pada malam hari menurun menjadi 0,91 Volt begitu pula dengan 4 pohon lainnya dengan diameter berbeda juga mengalami penurunan. Sehingga dapat disimpulkan jika semakin besar diamter maka tegangan yang dihasilkan juga semakin besar karena lapisan kulit luar dari batang pohon ketapang lebih tebal dengan jaringan pengangkut xilem dan floem yang lebih banyak dan pohon yang lebih besar dengan semakin banyaknya aktifitas elektron yang mengalir. Sedangkan untuk cahaya matahari mempengaruhi dari besarnya tegangan yang dikeluarkan meskpun tidak terlalau besar. Hal ini dikarenakan matahari merupakan sumber energi untuk tumbuhan sehingga bila tidak ada matahari tumbuhan tersebut mengalami penurunan tegangan.

gambar pohon ketapang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS